Jumat, 09 September 2011

Hamburg, Juni 2011

Hamburg adalah kota pertama diluar Berlin yang akan kami kunjungi. Butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Berlin. Pagi ini kami berangkat. Karena jadwal kereta yang biasanya tepat waktu, kami tak mau mengambil resiko terlambat. 
Pukul 07.29 kami bergerak menuju Berlin Hauptbahnhof (Statisiun Utama). 

Pemandangan selama perjalanan cukup memesona, kami melewati ladang-ladang gandum yang sangat luas. Sebagian tanaman gandum berwarna hijau, sebagian pula berwarna kekuningan dan yg lainnya berwarna ke emasan. Pemandangan yang luar biasa, perpaduan warna2 tersebut membentuk gradasi tersendiri. Belum lagi rumput dan bunga liar yang beraneka warna. Sungguh keindahan musim panas yang mampu membuat hati selalu berucap, Masya Allah...

Cukup banyak stasiun kecil yang kami lewati. Gedung Stasiun lama yang sepi dan tua namun sangat artistik masih berdiri kokoh. Gedung2 stasiun lama ini punya kesan tersendiri buat saya. Sepi dan Indah. karena sudah tak di pergunakan lagi, dinding gedung banyak yag sudah ditumbuhi oleh tanaman merambat, menambah nilai keindahan yang unik bagi yang melihatnya.

Pukul 09.44 kami sampai di stasiun Schwerin, transit selama 10 menit menunggu kereta berikutnya menuju Hamburg. Cuaca benar2benar sangat diluar perkiraan. Padahal sehari sebelumnya sudah mencek kondisi cuaca hari ini, namun Allah Yang Maha Pemilik lagi-lagi menunjukkan kekuasaanNya. Selama menunggu di stasiun ini cuaca 'lumayan' dingin , diperkirakan mencapai 12 derjat c. Kondisi stasiun ini juga tak jauh beda dengan stasiun lainnya. Gedung stasiun lama masih kokoh dan indah. Tak puas saya memandangnya. Walaupun cuaca sangat dingin, dan masih terserang flu saya tak gentar memotret sudut2 stasiun ini. Flu urusan belakang... :)

Sesampainya kami di hamburg, ternyata cuaca semakin tidak bersahabat. Hujan dan angin yang cukup kencang menyambut kedatangan kami. Sambil menunggu hujan dan angin reda, kami memutuskan untuk berehat sejenak di coffehouse yang banyak tersebar di sepanjang kota di pinggiran pantai. Hamburg termasuk kota pelabuhan negara Jerman. Letak kotanya menyusuri laut, dengan berbagai kapal yang bersandar di bibir pantainya. Pemandangan yang tak asing buat kami.Dingin yang menusuk lumayan berkurang setelah menghirup minuman hangat yang kami pesan. Kehangatan semakin bertambah disebabkan oleh keramahan pelayan cafe tersebut. Hal yang sedikit menghibur, maklumlah sangat jarang ditemukan keramahan seperti ini. 

Add caption


Setelah hujan dan angin agak reda, kami memutuskan untuk mengitari kota. Jika menunggu hujan dan angin benar2 reda sepertinya akan lama. Kami tak ada rencana menginap di sini, sore hari kembali ke Berlin. Tujuan kami adalah terowongan bawah laut yang sudah berumur puluhan tahun dan gedung parlemen lama yang masih sangat terawat. Hujan terus mengguyur kota ini. Namun tak menghalangi kami untuk terus berkeliling.
Puas berkeliling dan kaki mulai menyuarakan yel-yel 'minta kebijakan', kami lalu mencari tempat yang tepat untuk beristirahat dan makan. Sebagai muslim, ada hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika melakukan perjalanan di negara-negara eropa. Tentunya soal mengisi kampung tengah ini. Makanan berlabel halal sangat sulit ditemukan. Satu-satunya restoran halal yang bisa kita kunjungi hanyalah restoran Turky, dan tentu saja hanya menyediakan menu Turky pula. Kebab adalah makanan Turky yang paling populer di seluruh eropa, namun di Hamburg kami tak 'mampu' menemukannya karena kaki yang sudah terlalu letih. Untunglah  akhirnya kami menemukan restoran cepat saji McDonald yang menyediakan menu vegetarian. Sambil rehat makan siang dan mengistirahatkan kaki yang pegal, menu sederhana ini terasa jauh lebih nikmat dari biasanya.


Sungguh pengalaman baru yang tak telupakan, berkeliling dengan cuaca sedingin ini, diterpa hujan dan angin ternyata membuat saya semakin mengeti, mengapa orang-orang negeri barat sering menyebut Indonesia negeri syurga.Tak lain disebabkan oleh matahari yang selalu muncul sepanjang hari. Beruntungnya kita menjadi penghuni 'negeri syurga' versi mereka ya... :) Tak terasa hari sudah semaki sore. Puas berkelling dan makan, kami pun pulang kembali ke Berlin. Membawa kenangan dan (tentu saja), photo di berbagai sudut dan tempat. Semoga kelak mampu membingkai kembali ingatan tentang perjalanan ini.